K3LH di lingkungan sekolah, ruang lingkup TKJ
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan erat dengan mesin, peralatan kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan serta cara‑cara melakukan pekerjaan. Setiap orang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing. Siswa merupakan aset yang paling berharga bagi sekolah. Oleh karena itu agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik,maka perlu waspada agar berusaha dalam keadaan keselamatan dan kesehatan yang baik.
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
- Melindungi para pekerja dari kemungkinan –kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa
- Memlihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal
- Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja.
- Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh sesama kerja
- Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental
- Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
- Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecelakaan dapat terjadi secara tak terduga. Untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya kecelakaan maka perlu disusun instruksi kerja. Pembuatan instruksi kerja disesuaikan dengan keadaan peralatan yang dipakai. Ada beberapa hal yang harus dilakukan atau disiapkan oleh perusahaan untuk menghindari ter jadinya kecelakaan kerja, antara lain :
- Pada setiap laboratorium atau bengkel atau ruangan dibuatkan tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua orang yang akan masuk ke dalam lab atau ruangan. Didalam tata tertib tersebut perlu dijelaskan hal‑hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta ancaman sanksi yang akan dikenakan jika melanggar tata tertib.
- Setiap alat yang dioperasikan dengan menggunakan mesin harus dibuatkan instruksi kerjanya. Instruksi kerja tersebut langsung ditempelkan pada alat atau di tempat‑tempat tertentu sedemiki an rupa, sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alat dapat membaca petunjulk peng operasian alat. Hal ini untuk meng hindari terjadinya kesalahan prosedur dalam pengoperasian alat. Selain itu, dengan adanya pe tunjuk pengoperasian maka siapa pun yang akan mengoperasikan alat tersebut dapat terhindar dari kecelakaan yang dapat menyebabkan kecelakaan operator atau kerusakan alat.
- Pada setiap ruangan agar dibuat kan poster‑poster keselamatan kerja dan label‑label yang me nunjukkan bahaya kecelakaan yang mungkin saja terjadi. Pem buatan label dan poster tersebut harus dibuat sedemikian rupa se hingga mudah dibaca bagi setiap orang.
- Bahan‑bahan berbahaya seperti bahan kimia, fungisida, bakterisida, rodentisida, herbisida, insektisida, pupuk anorganik dan sebagainya, diberikan label dan tanda dengan menggunakan lambang atau tulisan peringatan pada wadah adalah suatu tindakan pencegahan yang sangat penting.
- Aneka label dan pemberian tanda, diberikan sesuai dengan sifat ba han yang ada. Beberapa label dan pemberian tanda dapat dipakai dengan menggunakan lambang yang sudah diketahui secara umum. Dengan demikian masya rakat mudah mengenal dan me respon maksud dan tujuan label atau tanda atau lambang yang telah dipasang.
Ketika kita menggunakan komputer dan kadang-kadang kita merasakan rasa lelah, nyeri khususnya dibagian tangan, atau mata terasa penat, Hal tersebut bisa disebaban karena kita salah didalam mengatur posisi anggota tubuh kita. Kita harus mengatur posisi sehat di depan komputer, seperti pada tulisan sebelumnya mengenai lelah ketika mengetik di depan komputer yang ‘diadopsi’ dari posisi ketika bermain piano.
Mungkin ada baiknya kita mulai sekarang mengatur letak komputer atau posisi tubuh kita ketika menggunakan komputer, apalagi jika kita rutin menggunakannya dan cukup lama penggunaannya. Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita terapkan:
Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar posisinya sejajar antara pergelangan tangan dan mouse. Posisi jari tangan usahakan agar selalu lurus ketika ‘idle’. Perhatikan gambar dibawah ini:
Posisi Tubuh saat berada atau sedang menggunakan komputer, Badan pada posisi tegak didepan komputer dan jarak pandang antara mata dan monitor sekitar 45-70cm. Perhatikan gambar dibawah ini:
Posisi yang salah dalam mengatur monitor dapat menyebabkan mata cepat lelah dan rasa nyeri pada leher, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan monitor adalah sebagai berikut :
- Letakkan monitor dan keyboard tepat didepan pekerja atau siswa
- Tinggi monitor diatur sedikit dibawah mata kita, monitor yang terlalu tinggi atau rendah akan menyebabkan nyeri pada leher dan pundak
- Jarak antara monitor dengan pekerja sepanjang tangan kita (45-50 cm), posisi monitor yang terlalu dekat dapat menyebabkan mata cepat lelah.
- Sudut monitor mengarah ke mata untuk menghindari sinar lampu yang silau.
- Apabila menggunakan kacamata baca (bifocal, progresive), turunkan monitor lebih rendah. “Mengarahkan kepala ke atas bagi pengguna kacamata baca bifocal atau progressive) dapat menyebabkan nyeri pada leher”.
- Apabila menyalin dokumen, letakkan sedekat dokumen tersebut didekat monitor / di bawah monitor, untuk mengurangi nyeri dileher karena terlalu banyak menoleh
Letak Posisi Komputer, Bagi pengguna komputer desktop, sesuaikan posisi keyboard, monitor, dan mouse agar kita bisa mendapatkan posisi yang cocok untuk tubuh kita (seperti pada “Posisi Tubuh”). Perhatikan gambar dibawah:
Penggunaan Keyboard yang benar, Seperti pada penggunaan mouse, ketika menggunakan keyboard usahakan agar selalu sejajar seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Untuk menghindari gangguan-gangguan tersebut bekerja di depan komputer harus menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Pengaturan tempat kerja
• Penggunaan Kursi
• Penggunaan Keyboard dan Mouse
• Pengaturan Monitor
• Istirahat Sejenak (Break)
Pengaturan Tempat Kerja Mengatur tempat kerja seperti posisi dokumen, telepon, mouse sangat penting untuk mencegah cidera otot.
• Penggunaan Kursi
• Penggunaan Keyboard dan Mouse
• Pengaturan Monitor
• Istirahat Sejenak (Break)
Pengaturan Tempat Kerja Mengatur tempat kerja seperti posisi dokumen, telepon, mouse sangat penting untuk mencegah cidera otot.
Istirahat Sejenak (Break)
Bekerja di depan komputer tidak banyak melibatkan gerakan tubuh, dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan nyeri otot, untuk menghindarinya disarankan setelah 1 jam bekerja di depan komputer istirahat sejenak 5 – 10 menit, dan melakukan peregangan otot, sebagai berikut :
Peregangan tangan / lengan bawah
1. Turunkan lengan dan goyang-goyangkan.
Bekerja di depan komputer tidak banyak melibatkan gerakan tubuh, dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan nyeri otot, untuk menghindarinya disarankan setelah 1 jam bekerja di depan komputer istirahat sejenak 5 – 10 menit, dan melakukan peregangan otot, sebagai berikut :
Peregangan tangan / lengan bawah
1. Turunkan lengan dan goyang-goyangkan.
2. Duduk di kursi, siku di atas dan kedua telapak tangan bertemu, naikkan kedua telapak tangan secara perlahan-lahan, ulangi sampai merasa terjadi peregangan.
3. Luruskan salah satu lengan dan tekuk, dengan menggunakan tangan lainnya tekuk secara perlahan-lahan sampai terasa regang kemudian buka telapak tangan dan dorong dengan tangan lainnya dengan mengenggam. Lakukan secara bergantian.
Peregangan Bahu / Lengan
1. Tarik salah satu lengan ke dada ke arah bahu yang berlawanan. Dengan tangan lainnya tarik perlahan-lahan menuju ke badan sampai terasa peregangan. Tahan posisi ini selama 7-10 menit. Lakukan secara bergantian dengan lengan lainnya.
1. Tarik salah satu lengan ke dada ke arah bahu yang berlawanan. Dengan tangan lainnya tarik perlahan-lahan menuju ke badan sampai terasa peregangan. Tahan posisi ini selama 7-10 menit. Lakukan secara bergantian dengan lengan lainnya.
2. Kepala rileks menghadap kedepan, Tekan bahu perlahan-lahan dan naikkan ke atas (ke arah telinga), tahan selama 1-2 detik (Posisi A). Regangkan bahu dengan menurunkan lengan, posisi jari mengarah kebawah. Ulangi dari posisi A ke posisi B
3. Letakkan kedua tangan dibelakang kepala, regangkan ke belakang perlahan-lahan,, sampai punngung sedikit melengkung. Tahan selama 6-10 detik, dan berhenti sejenak selama 5-10 detik dan ulangi.
Peregangan Punggung Atas
1. Rentangkan kedua tangan lurus di depan dada setinggi bahu, kunci telapak tangan menghadap ke luar tubuh
1. Rentangkan kedua tangan lurus di depan dada setinggi bahu, kunci telapak tangan menghadap ke luar tubuh
2. Jaga postur tubuh tegak menghadap ke depan sampai punggung dan bahu atas merasa ada peregangan, tahan selama 5-10 detik.
3. Angkat dan regangkan kedua lengan keatas, tetap pertahankan posisi lengan lurus dan kedua tangan terkunci. Jaga perut ketat agar punggung belakang tidak menekuk. Bernafas normal dan tahan sampai 10 detik.
Peregangan leher
1. Duduk tegak dengan dagu lurus
2. Perlahan lahan tekuk kepada kearah bahu sampai terasa peregangan
3. Tahan selama 5 detik, ulangi dengan ke arah lainnya.
1. Duduk tegak dengan dagu lurus
2. Perlahan lahan tekuk kepada kearah bahu sampai terasa peregangan
3. Tahan selama 5 detik, ulangi dengan ke arah lainnya.
Mengistirahatkan Mata
Bekerja di depan monitor terus-menerus akan membuat mata cepat lelah, untuk menghindarinya dapat dilakukan dengan metode 20 – 20 – 20 Setelah didepan fokus monitor selama 20 menit, alihkan padangan mata ke obyek sejauh 20 ft (6 meter), selama 20 detik.
Bekerja di depan monitor terus-menerus akan membuat mata cepat lelah, untuk menghindarinya dapat dilakukan dengan metode 20 – 20 – 20 Setelah didepan fokus monitor selama 20 menit, alihkan padangan mata ke obyek sejauh 20 ft (6 meter), selama 20 detik.
MATERI K3LH
Kesadaran tentang penerapan K3LH dewasa ini semakin meningkat, terutama pada organisasi perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertanian atau perkebunan. Kesadaran tentang penerapan K3LH tersebut sejalan dengan penerapan peraturan sistem manajemen mutu ISO 14000 yaitu bagi organisasi perusahaan yang memerlukan pengakuan standar Internasional. Untuk mempermudah pelaksanaan penerapan K3LH tersebut, perlu di ketahui beberapa pengertian atau istilah-istilah umum yang biasa dipergunakan yaitu sebagai berikut :
a. Keselamatan Kerja
b. Sasaran Program K3
c. Tempat Kerja
d. Perusahaan
e. Tenaga Kerja
f. Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Penerapan Prosedur K3
b. Sasaran Program K3
c. Tempat Kerja
d. Perusahaan
e. Tenaga Kerja
f. Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Penerapan Prosedur K3
Arti Bentuk & Warna Simbol K3
Pada simbol-simbol keselamatan, sangat sering kita temui bentuk-bentuk simbol keselamatan kerja dengan beraneka ragam warna yang menarik dilihat seperti terlihat di bawah ini:
Tapi… apakah kita mengetahui arti dari warna dan simbol-simbol tersebut? Arti bentuk dan warna simbol keselamatan kerja sudah ditetapkan secara umum dan sebaiknya kita pun mengetahui hal tersebut. Bentuk dan warna simbol keselamatan kerja terklasiffikasi seperti terlihat di bawah ini:
Manfaat dari penggunaan simbol-simbol keselamatan antara lain :
- Menarik perhatian terhadap adanya keselamatan dan kesehatan kerja
- Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
- Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.
- Mengingatkan para karyawan untuk menggunakan peralatan perlindungan diri
- Mengindikasikan di mana peralatan darurat keselamatan berada.
- Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.
Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Beserta Arti dan Maknanya yakni
Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) beserta arti dan maknanya terdapat dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berikut penjelasan mengenai arti dan makna lambang/logo/simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :
- Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih.
- Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
– Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
– Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
– Warna Putih : bersih dan suci.
– Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
– Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Merapihkan area dan tempat kerja dalam lingkungan LAB
Menjaga atau memelihara area dan tempat kerja membutuhkan perhatian dan kewaspadaan yang terus menerus, satu upaya penyelamatan tergantung pada unjuk kerja setiap pekerja atau siswa yang bekerja ditempat tersebut. Kecelakaan sangat mudah terjadi, maka dari itu setiap bekerja dan selesai bekerja dimana tempat kerja perlu dirapihkan, seperti uraian tugas berikut :
1). Kesehatan kerja
- Tempat kerja pekerja dipelihara kebersihan dan kerapihannya, untuk kesehatan bersama, misalnya dilarang meludah dilantai, dilarang membuang sampah disembarang tempat, membersihkan meja kerja dan peralatan yang dipakai, Setiap pekerja harus mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang pemakaian alat-alat pelindung K 3 yang disediakan.
- Setiap pekerja yang mengetahui pekerja lain menderita penyakit menular seperti lepra, syphilis, kolera, TBC, demam berdarah, muntaber dan sebagainya, harus segera melapor kepada pimpinan untuk segera diambil langkah-langkan pencegahan.
2). Menyelenggarakan penyegaran udara
Agar sirkulasi udara di tempat kerja bersih dan segar dengan baik, maka debu-debu pada mesin dan jendela harus bersih, pintu dan jendela harus dalam keadaan terbuka, di ruang laboratorium dipasang fan agar udara bersih selama ada kegiatan atau praktek.
3). Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
- Bengkel atau laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket kebersihan.
- Bengkel atau laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan
- Air buangan atau sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu yang dibuat untuk itu
- Air buangan sisa bahan proses atau pencucian yang mengandung zat kimia tidak boleh langsung dibuang kesaluran atau sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
- Setiap orang yang berada di bengkel atau laboratorium harus mentaati tatatertib yang berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur
- Zat-zat atau bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat atau obat yang telah disediakan
- Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan piket .
4). Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan
- Pemasukan dan pengeluaran bahan dan peralatan ke dan dari laboratorium atau gudang harus mendapat persetujuan kepala laboratorium atau instruktur atau toolman, yang dilakukan dengan penuh kecermatan dan ketelitian
- Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuk laboratorium atau yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara atau prosedur peminjaman dan pengembalian yang khusus
5). Pencegahan bahaya aliran listrik
- Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan kabel sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala
- Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya
- Bila ada mesin yang tidak jalan atau trabel segera matikan dan laporkan kepada guru atau instruktu atau toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki
- Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik, periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui ketika sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi hubungan pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop kontak dinding
- Penataan ruang bengkel.
Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:
1). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:
- Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas atau perlengkapan perbaikan yang diperlukan untuk proses pengerjaan.
- Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu menunggu dalam penggunaan peralatan.
- Penghematan pemakaian ruangan atau tempat kerja untuk digunakan secara efektif.
- Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal) dalam peralatan atau fasilitas lainnya.
- Memungkinkan perawatan atau pemeliharaan yang baik terhadap semua fasilitas peralatan perbaikan.
- Fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan apabila ada perubahan.
2). Berhubungan dengan tenaga kerja, sbb:
- Perencanaan penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin.
- Mengurangi resiko kecelakaan kerja yang sesuai dengan kemampuannya.
- Penempatan tenaga kerja atau siswa yang sesuai dengan bidang kemampuannya.
- Membuat suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis.
- Memperhatikan kondisi kesehatan pekerja atau siswa saat bekerja.
- Memungkinkan penempatan ruang kepala bengkel atau instruktur yang tepat.
3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part, sbb :
- Pengaturan cara peyimpanan bahan, alat, spare part sebaik mungkin agar pemakaian lantai ruangan sehemat mungkin
- Pengaturan tata letak mesin sesuai SPM yang berlaku dan disesuaikan urutan proses atau pekerjaan, agar menghemat lantai ruangan dan efektif, efisien waktu
- Menghindari hal-hal yang dapat merusak baahan, alat, dan spare part
- Menghindari terjadinya kehilangan bahan, alat dan spare part
- Menghindari kecelakaan dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh bahan berbahaya
4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan dan pemeliharaan
Jenis-jenis kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya :
- Luka bakar dan air panas
- Keracunan
- Kejutan /Shock
- Luka kecil/lecet dan memar
- Luka terkena gunting/benda tajam
- Tangan tertusuk jarum
- Cidera mata
- Kecelakaan listrik
- Pendarahan
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
- Hidupkan segera alarm
- Beritahu regu pemadam kebakaran.
- Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
- Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
- Bila dipandang perlu segera keluar.
- Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
Jenis alat pemadam kebakaran api ringan :
- Jenis cairan (air)
- Jenis busa
- Jenis tepung kering ( Dry Powder)
- Jenis gas (hydrocarbon berhalogen), dsb
Pengertian limbah dan jenis limbah
Pencemaran dapat diartikan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi lingkungan ( tanah, udara dan air ) yang tidak menguntungkan bagi kehidupan mahluk hidup yang disebabkan limbah. Pengertian limbah adalah :
- Sisa atau bekas suatu hasil proses produksi.
- Bahan yang tidak mempunyai nilai aatau tidak berharga.
- Barang rusak atau cacat dalam proses produksi.
- Sumber daya yang tidak siap
Jenis limbah dilihat dari asal zat-zat yang dikandungnya dapat digolongkan sebagai :
- Limbah anorganik, Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri misalnya bahan atau barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya. Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. Dilihat dari sumbernya limbah bisa dibedakan menjadi tiga macam :
- Limbah dari rumah tangga, Meliputi segala bentuk sampah yang dihasilkan rumah tangga ,mulai sampah dapur seperti sisa makanan, barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti tisu, pembalut,dan sampai barang non kebutuhan sehari-hari seperti kantong keresek, kertas pembungkus, plastik , kardus, gelas , sampah kebun dan lainnya.
- Limbah dari industri, Meliputi limbah yang berasal dari seluruh rangkaian produksi ( bahan –bahan kimia, serpihan atau potongan bahan ), perlakuan dan pengemasan produk ( kertas, kayu, plastik, kain atau lap yang penuh dengan pelarut untuk pemberesih), limbah buangan industri yang memerlukan penanganan khusus sebelum dibuang.
- Limbah dari mahluk hidup, Meliputi segala jenis benda buangan yang dihasilkan mahluk hidup, contoh tinja, daun –daun.
Dilihat dari sifat limbah dibedakan menjadi tiga jenis :
- Limbah lapuk, Meliputi semua sampah yang mudah lapuk,baik karena proses alam maupun karena hasil pekerjaan nmanusia. Contoh sampah sisa-sisa makanan.
- Limbah tak mudah lapuk, Adalah sampah yang bisa lapuk, tetapi melaluli proses alami yang lama, hal ini dibedakan sampah yang mudah terbakar (kertas, kayu) dan yang sulit terbakar (kaleng, besi).
- Limbah tak lapuk, Adalah sampah-sampah yang sama sekali tak bisa lapuk secara alami, sampah ini sangat berbahaya jika tidak diperhatikan (Plastik, kaca)
Dampak Limbah terhadap manusia dan lingkungan
1. Dampak limbah terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal daro limbah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan limbahnya kurang memadai.
- Penyakit yang disebabkan oleh jamur (misalnya jamur kulit)
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam percernaan binatang ternak melalui makannya yang berupa sisa makanan atau sampah. Di jepang, misalnya telah dilaporkan bahwa kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
- Dampak limbah terhadap lingkungan
Cairan yang dihasilkan sampah dan masuk kedalam drainaseatau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati, dan beberapa spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
3. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan :
- Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: mislanya bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebar dimana-mana
- Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum, seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drainase jebol dsb
- Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah). Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan atau tak terduga untuk melalukan pengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dan sebagainya.
- Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang tinggi untuk membersihkan jalan.
- Memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata, misalnya wisatawan mancanegara atau lokal merasa terganggu dan tidak nyaman dalam wisatanya, dikarenakan jalan rusak, bau yang tidak sedap, pemandangan yang kotor dan sebagainya.
Jenis-jenis Pencemaran
Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan kerusakan kehidupan manusia,binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976)
Pencemaran utama oleh industri dapat diperoleh dari akibat udara, cair dan padat, maka hal tersebut sebagai penentuan jenis-jenis pencemaran sebagai berikut :
a) Pencemaran limbah udara.
Limbah udara yang dapat mengganggu lingkungan antara lain dari debu dan gas yang dihasilkan dari proses pruduksi tekstil, peyemakan kulit, tapioka crumb rubber, pulp dan kertas dan lain-lain.
Limbah gas yang berasal dari proses produksi seperti COx , Nox, NH3, SO2, Cl2 dan lain-lain adalah jenis gas yang mencemari lingkungan
Limbah debu yang dari serat, tepung dan bahan lain dalam bentuk debu dapat dikendalikan dengan minimisasi debu, penggunaan masker pada saat kerja, pengisapan debu, pemanfaatkan debu
Debu sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia,karena banyak debu –debu yang sangat halus mengelilingi kita, dan mudah terisap masuk keparu-paru dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang tidak diinginkan seperti Pneumoconiosis ialah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh insfeksi partikel debu.
b). Pencemaran limbah cair
Limbah cair disebabkan oleh air yang digunakan industri untuk suatu proses misalnya industri tekstil menghasilkan cukup banyak limbah cair yang mengandung bermacam-macam polutan.
Pencemaran akibat limbah cair dapat mengganggu ekositem lingkungan hidup, terutama terhadap kebutuhan kehidupan manusia, oleh karena itu air limbah industri terutama tekstil hanya diperbolehkan dibuang atau dilepaskan ke badan air penerima atau sungai setelah kadar polutan yang dikandung didalamnya diturunkan sampai batas ambang yang diperbolehkan. Pengolahan limbah cair dilakukan untuk mengurangi zat pencemar baik yang berasal dari limbah domistik maupun dari limbah industri
Limbah cair mengandung beberapa jenis zat pencemar seperti zat organic,senyawa mengandung nitrogen,padatan tersuspensi atau terendapkan, senyawa garam, senyawa organik beracun, beberapa mikroorganisme pathogen dan lainnya.
Kebanyakan zat pencemar tersebut terutama zat organic merupakan zat penyerap oksigen ,sehingga mengurangi nkadar oksigen terlarut didalam air dan menganggu kehidupan biota air.Disamping zat pencemar limbah cair sering keluar dari proses dalam keadaan panas,sehingga perlu didinginkan sebelum diolah.
Parameter limbah cair.
Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair adalah BOD (Biolochemical Oxygen Demand) , COD ( Chemical Oxygen Demand). SS (Suspendean Solid= Padatan tersuspensi), kadar minyak, amoniak, logam berat, bahan beracun berbahaya (B3 ) dan lainnya .
Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob, dalam waktu tertentu.
Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam). Kadar COD biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi. Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan nonorganik
c) . Pencemaran limbah suara.
Limbah suara disebabkan kebisingan yang ditimbulkan dari bunyi yang dikeluar oleh jalannya mesin produksi, sehingga dapat mengganggu pendengaran.
Diantara semua jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi, dimana limbah suara atau kebisingan tidak dapat diolah tetapi hanya dapat dikurangi atau dikendalikan, sehingga bunyi atau kebisingan yang terjadi tidak mengganggu aktifitas pekerja.
d.) Pencemaran limbah padat.
Limbah padat dapat dibedakan jenis limbahnya yaitu Padatan non UPL (unit pengolahan limbah ), padatan UPL, Lumpur UPL non B3 (bahan beracun berbahaya), lumpur UPL B3. Padatan non UPL, diperoreh dari sisa bahan berupa kertas, serat, dan padatan lain yang berada diruang produksi karena tidak segera dibersihkan. Padatan UPL, diperoleh dari unit pengolahan limbah yang berupa pembuangan akhir sebagain sampah. Lumpur UPL non B3, diperoleh dari proses pengolahan limbah cair.
- Pengolahan limbah industri
Seyogyanya suatu industri telah melakukan studi mengenai analisis dampak lingkungan ( AMDAL) sebelum menentukan lokasi letak industri. Dengan demikian dapat disusun sistem pengelolaan industri yang akrab lingkungan dalam upaya pencegahan pencemaran. Keberadaan industri tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya,sehingga limbah yang akan timbul berupa limbah cair, limbah udara, limbah suara dan limbah padat, perlu dikendalikan dan diolah sehingga bersih dan bebas pencemaran, sebelum dibuang ke lingkungan, hal tersebut sebagai pengendalian limbah sebagi berikut :
a). Pengendalian limbah udara
Limbah gas pencemar dapat diolah secara adsorpsi yaitu memindahkan zat pencemar dari fasa gas kefasa padat. Dan secara desulfurisasi yaitu untuk menghilangkan gas SO2 dengan garam-garam alkali seperti kapur, kaustik soda, soda abu, amonia dan lain-lain menjadi garam sulfit. Pencemaran gas dapat berbentuk butiran –butiran partikel yang ukurannya lebih kecil dari molekul gas. Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling perlu dihilangkan sumber atau diberi aliran udara sebelum aliran tersebut keatmosfir. Ada empat macam alat pembersih butiran partikel yang dikenal yaitu: Cyclone, Penyikat basah (wet scrubers), Pengendap elektostatis (electrostatic preccipitator) dan saringan kain (fabric filters).
Beberapa cara untuk mencegah pengontrolan udara, antara lain :
- Ventilasi biasa dibantu dengan kipas angin (fan) yang ditempatkan ditempat-tempat strategis untuk menyedot udara luar yang lebih bersih serta meniupkan udara yang tercemar kearah yang tidak ada karyawan.
- Pemakaian pelindung pernapasan (respiratori protection),yang bersifat mekanis untuk karyawan tertentu sehubungan dengan pekerjaannya.
- Cerobong-cerobong asap dengan atau tanpa alat pengisap (blower), keduanya tanpa saringan pembersih debu atau pencemar-pencemar gas.
- Wet dust colector atau wet spray chamber.
b). Pengendalian limbah cair.
– Teknologi pengolahan limbah cair.
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain diantaranya:
- Pengolahan cara fisika. Cara ini dapat dilakukan secara awal atau primer misalnya dengan cara penyaringan (Screening) padatan kasar, segregasi atau pemisahan limbah untuk diproses secara khusus misalnya se cara kimia atau proses recovery dan sedimentasi atau pengendapan tanpa penambahan koagulan, atau proses tersier dengan cara adsorpsi dengan kekarbon aktif
- Pengolahan cara kimia. Cara ini dapat dilakukan pada proses primer dengan cara ekualisasi pendinginan dan netralisasi, pada proses sekundeer dengan kuagulaswi dan flokulasi untuk mengendapkan senyawa organik dan anorganik yang sukar diproses secara biologi, pada proses tersebut dengan oksidasi dan reduksi untuk zat anoerganik terutama logam berat dan senyawa beracun berbahaya.
- Pengolahan cara biologi. Cara ini dapat dilakukan pada proses sekunder`dengan cara aerob, anoksik dan anaerob.
- Cara aerob, dilakukan menggunakan bakteri aerob yang membutuhkan oksigen sebagai terminal penerima elektron dan menguraikan zat organik menjadi karbon dioksida, air, jaringan sel baru dan produk stabil lain berupa senyawa organik sederhana.
- Cara anoksik, dilakukan menggunakan bakteri atau fungi yang dapat melakukan biodegradasi aerob, nitrifikasi dan denitrifikasi, terhadap senyawa organik mengandung nitrogen dengan produk akhir berupa gasnitrogen, karbon dioksida, air, jaringan sel baru dan produk stabil berupa senyawa organik sederhaha.
- Cara anaerobik, dilakukan menggunakan bakteri anaerobik yang melakukan biodegradasi anaerob tanpa bantuan oksigen, tetapi menggunakan zat organik sebagai terminal penerima elektron, dan menguraikan senyawa organik menjadi karbon dioksida, metan, jaringan sel baru, dan produk tidak stabil seperti alkohol, asam organik, amoniak dan hidrogen sulfida yang menimbulkan bau menyengat dan bau busuk.
c) . Pengendalian limbah suara.
Pengendalian kebisingan dapat dengan cara memasang alat peredam suara disekeliling mesin atau alat atau memasang alat pelindung pendengaran yang dipasang ditelinga pada saat berada dilingkungan tempat kerja. Pengendalian kebisingan dapat juga dilakukan dengan merubah sumber kebisingan, misalnya dengan mengurang sumber energi, kecepatan, tekanan dan mengurangi getaran alat atau mesin untuk produksi
d). Pengendalian limbah padat.
- Limbah padat non UPL , pengendaliannnya ruangan dibersikan dan sampah cukup dikumpulkan untuk digunakan kembali atau dibuang ketempat sampah,kemudian sampah dibakar atau dibuang ke rempat pembuangan akhir.
- Limbah padatan non UPL atau limbah rumah tangga diusahakan pembuangan sampah dipisakan antara sampah organik dan anorganik.
- Limbah padatan UPL, pengolahan awal dengan cara penyaringan,pengeringan dan pembuangan akhir sebagai sampah.
- Limbah lumpur UPL non B3 ,pengolahan awal pemekatan, stabilisasi, pengkondisian, pengeringgan, pembuangan akhir.
- Limbah lumpur UPL B3, pengolahan awal pemekatan, pengkondisian, pengeringan, penghancuran, pembuangan akhir.
0 komentar:
Post a Comment