CROSSCOL

ISI CROSSCOL

SURYAONE multi solutions

Belajar berUsaha apa saja yang penting BERMANFAAT dan HALAL

SURYA bengkel komputer

Servis komputer/laptop dan Instalasi Jaringan. CP : 08572 555 2740

Mayta collection

Lapak SANDANGAN

DELAPAN solutions

Solusi desain dan cetak

berkualitas dan harga terjangkau

Bu Wiyarti Catering

Melayani pemesanan :

Nasi Tumpeng, Nasi Box, Arem-arem, Kue basah/kering, dll.

FAJAR - Furniture and Building Solutions

Melayani jasa :

Pembangunan/Renovasi Rumah, pembuatan furniture kayu, las listrik.

Wednesday, October 31, 2018

Konfigurasi ROUTING pada DEBIAN 8.8.0



Pengertian ROUTING klik di sini.
Sebelum kita mulai konfigurasi router pada debian, kita siapkan topologi yang akan kita buat.

Dari topologi di atas dapat kita ketahui konfigurasi IP pada setiap ether/interface. Terdapat dua network, yaitu :

Di network atas dengan IP Network 192.168.60.0/24
192.168.60.1 = Gateway eth0 Debian
192.168.60.111 = IP eth0 Debian
192.168.60.222 = IP PC Admin

Di network bawah dengan IP Network 192.168.100.0/24
192.168.100.1 = eth1 Debian
192.168.100.2 = IP PC Client

Kita mulai konfigurasi Routing pada Debian:
  • Pertama, Login sebagai root pada Debian dengan memasukkan user:root


  • Selanjutnya kita pasang IP di eth0 dan eth1 dengan mengkonfigurasi file interfaces. 
#nano /etc/network/interfaces

  • Ubah isi dari file interface dengan mengetik konfigurasi IP yang akan kita pasang.
===============================================
          auto eth0
          iface eth0 inet static
              address 192.168.60.12
              netmask   255.255.255.0
              network   192.168.60.0
              broadcast 192.168.60.255
              gateway    192.168.60.1

          auto eth1
          iface eth1 inet static
              address 192.168.100.1
              netmask   255.255.255.0
              network   192.168.100.0
              broadcast 192.168.100.255
===============================================

    JANGAN LUPA...!
       allow-hotplug eth0 diganti menjadi auto eth0
       iface eth0 inet dhcp diganti menjadi iface eth0 inet static
    *begitu juga dengan eth1


  • Setelah mengkonfigurasi IP di file interfaces silahkan disimpan dan keluar.
  • Simpan dengan tombol ctrl+S, kemudian Y lalu Enter

  • Keluar dengan tomblo ctrl+X
  • Selanjutnya, restart interface dengan cara
#/etc/init.d/netwoking restart
akan muncul OK berarti konfigurasi interface sudah benar.
  • Mengaktifkan IP Forwarding dengan cara membuka file sysctl.conf
#nano /etc/sysctl.conf

  • Setelah masuk ke file sysctl.conf silahkan cari #net.ipv4.ip_forward=1 kemudian hilangkan tanda pagar(#) di awal baris tersebut. Kemudian simpan dan keluar.


  • Selanjutnya, konfigurasi Routing pada file rc.conf
#nano /etc/rc.local

Tambahkan 
iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
sebelum/diatas exit 0
Setelah selesai silahkan simpan dan keluar.



  • Konfigurasi pada Debian sudah selesai. Restart Debian dengan cara #init 6 atau #poweroff



Tuesday, October 30, 2018

Menghubungkan Laptop ke Sound Bluetooth


Sekarang berbagai macam perangkat tambahan komputer sudah beralih menggunakan teknologi wireless. Salah satunya speaker/sound dengan teknologi bluetooth sudah banyak kita jumpai di pasaran. Di sini kita berikan langkah-langkah menghubungkan speaker bluetooth pada laptop dengan OS Windows.



  • Pertama nyalakan power speaker bluetooth.
  • Pada laptop, klik tombol START


  • Kemudian pilih menu SETTINGS

  • Akan muncul jendela WINDOWS SETTING
  • Pilih menu DEVICES

  • Kemudian masuk ke menu BLUETOOTH

  • Nyalakan Bluetooth pada (switch ON/OFF)

  • Setelah perangkat bluetooth di laptop aktif, tambahkan perangkat bluetooth yang akan kita hubungkan dengan cara klik tanda + Add Bluetooth or other device

  • Akan muncul bluetooth device yang masuk pada jangkauan laptop kita. Pilih speaker bluetooth yang akan kita hubungkan. 

  • Speaker bluetooth sudah terkoneksi dengan laptop dan siap dipakai.

Terimakasih.
Semoga bermanfaat.

Sumber : https://www.wikihow.com/Connect-a-Bluetooth-Speaker-to-a-Laptop

Monday, October 22, 2018

DHCP



Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client. Protokol ini digunakan untuk memudahkan pekerjaan admin server dalam memberikan IP kepada banyak client, sehingga admin tidak perlu memberi alamat IP satu persatu pada komputer client. DHCP juga memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gateway pada komputer cient.


DHCP menurut tugasnya dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. DHCP Server : merupakan DHCP yang bertugas memberikan IP pada komputer client
  2. DHCP Client : merupakan DHCP yang bertugas meminta alamat IP pada DHCP Server



Kerja dari DHCP terdapat beberapa langkah, yaitu:

  • IP Least Request : Yaitu proses ketika komputer client meminta alamat pada server.
  • IP Least Offer : Yaitu proses dimana DHCP memberikan penawaran alamat IP yang tersedia kepada client.
  • IP Lease Selection : Komputer client memilih alamat IP yang tersedia dan mengirimkan sinyal broadcast pada server tentang alamat IP yang disetujui.
  • IP Lease Actknowledge : Dalam proses ini Server menerima sinyal persetujuan client dan mengirimkan satu paket alamat IP pada client.


Keuntungan mengggunakan protokol DHCP:

  • Tidak perlu memberikan alamat satu persatu pada client
  • Mencegah pemberian IP yang sama / IP conflict
  • Komputer client dapat menggunakan alamat IP pemberian server sementara waktu
  • Alamat IP yang digunakan satu client tidak bisa dipakai client lain

ROUTING



Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.



Jenis Konfigurasi Routing
Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja. 
  • Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  • Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.



Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :
  • Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
  • Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
  • Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
  • Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
  • Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.



Tabel Routing

Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.

Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.

Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :

1. Manual oleh “network administrator”
2. Pengumpulan informasi melalui proses dinamik dalam jaringan.

Mengenal Rute Statik dan Dinamik

Ada dua cara untuk memberitahu router bagaimana cara meneruskan paket ke jaringan yang tidak terhubung langsung (not directly connected) di badan router.

Dua metode untuk mempelajari rute melalui jaringan adalah :

Rute Statik – Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau mengupdate  rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).
Rute Dinamik – Rute secara Dinamik dipelajari oleh router setelah seorang administrator mengkonfigurasi sebuah protokol routing yang membantu menentukan rute. Tidak seperti rute Statik, pada rute Dinamik, sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute Dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate secara otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan topologi jaringan yang diterima dari “internetwork” .


Sumber : https://blognyaunyegg.wordpress.com/2013/03/05/pengertian-routing-fungsi-jenisnya/

Friday, October 19, 2018

PENGERTIAN DEBIAN


Pengertian Debian
Debian adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembakan debian. Sistem operasi debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka di sebuat dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi ini yang mengunakan kernel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kesetabilannya. Rata-rata distro turunan dari debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh  seperti : Ubuntu, Linux Mint, dan Bactrack.


Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock seorang mahasiswa dari Universitas Purdue Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama debian sendiri adalah singkatan, yang berasal dari kombinasi nama Ian Murdock (pembuat debian) dengan mantan kekasihnya Debra Lynn, dan kemudian di singkat menjadi kata “DEBIAN”.


Fungsi Debian Server
Fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, repeater dan yang lainnya selain itu (Operating System) OS debian juga terkenal dengan kesetabilannya di banding dengan distro linux yang lainnya OS debian lebih stabil, jadi kita bisa memakai atau memaksimalkannya dengan pc atau laptop yang spesifikasinya low atau rendah.  OS debian juga berfungsi untuk Troubleshooting dalam arti bisa mendeteksi kesalahan yang ada pada hardware, software maupun dari netwok/jaringan.

Thursday, October 18, 2018

INSTALASI DEBIAN 8.8 DI VIRTUAL BOX



Sebelum mulai instalasi silahkan siapkan :
  • Aplikasi Oracle VM VirtualBox yang sudah terinstal pada PC Anda. Bisa download di website resminya di sini.
  • ISO Debian 8.8.0. DVD-1 bisa di download di sini.


Untuk memulai kita buka VirtualBox, Klik icon New untuk membuat Virtual Machine baru



Silahkan buat NAMA VM dan pilih Tipe serta Versi Sistem Operasi yang akan kita install.
Type = Linux ; Version = Debian (64-bit)
*Jika pada NAMA VM mengandung nama OS maka tipe dan versi akan terpilih secara otomatis 



Seting RAM untuk VM baru kita.
Kapasitas rekomendasi 1GB / 1024MB untuk Debian
*pastikan tidak melewati tanda warna hijau




Seting HDD
Pilih "Create a virtual hard disk now"



Tipe HDD
Pilih "VDI (VirtualBox Disk Image)"


Pilih "Dynamically alocated"



Ukuran HDD pada VM
Di sini kami seting 10GB



VM yang akan kita instal DEBIAN telah siap.
Klik Start untuk menyalakan VM.



Saat VM mulai menyala, akan meminta start-up disk.
Kita klik icon folder di bagian kanan.



Pilih lokasi dimana ISO Debian yang akan kita pakai.
Klik Open.



Setelah kita pilih ISOnya. 
Klik tombol Start untuk memulai booting.



Tampilan awal instalasi.
pilih "Install" untuk peroses instalasi dalam mode teks.



Pilih bahasa yang akan kita gunakan saat instalasi.



Pilih lokasi kita.
Other > Asia > Indonesia



Locale Setting.
Pilih United States.



Seting keyboard yang kita gunakan.
Pilih American English.


Loading.....



Konfigurasi nama HostName.



Konfigurasi nama Domain.



Konfigurasi password untuk root.
*dua kali pengisian password.



Selanjutnya kita konfigurasi User baru.
Isikan nama lengkap untuk user baru.



Membuat username untuk user baru.



Konfigurasi password untuk user baru.
*dua kali pengisian password.


Loading.....



Konfigurasi Time Zone.
Western = WIB
Central = WITA
Eastern = WIT


Loading .....



Selanjutnya adalah bagian konfigurasi Partisi HDD.
*Guided = Otomatis ; Manual = Sesuai keinginan kita.
Di sini kita memilih Manual.



Terlihat total kapasitas HDD kita.
Tetapi disini belum terbuat Partition Table-nya.



Pilih Yes untuk membuat partition table pada HDD kita.



Partition table sudah terbuat, 
ditandai dengan munculnya FREE SPACE / Ruang Kosong pada HDD.
Kita mulai membuat partisi yang pertama dengan cara ENTER bagian FREE SPACE.



Selanjutnya pilih "Create a new partition"
untuk membuat partisi baru.



Isikan ukuran kapasitas partisi yang akan kita buat.
Di sini kami membuat partisi berukuran 8GB.
Continue untuk melanjutkan,



Karena yang akan kita buat pertama adalah partisi untuk root, maka tipe partisinya adalah Primary



Penempatan partisi yang baru.
*Beginning = Awal ; End = Akhir.



Seting partisi. Di sini kita cukup ubah bootable flag menjadi on.
Kemudian pilih "Done setting up the partition" untuk mengakhiri seting partisi pertama kita.



Partisi root sudah berhasil dibuat.
Kita lanjutkan membuat partisi kedua dengan Enter pada sisa free space.



Pilih "Create a new partition" untuk membuat partisi baru.



Kita gunakan semua kapasitas sisa partisi yang ada.
*minimal ukuran partisi swap adalah 2x ukuran RAM.



Untuk partisi kedua ini kita pilih Logical sebagai tipe partisinya.



Selanjutnya, kita seting "Use as" menjadi "swap area"
Kemudian pilih "Done setting up the partition" untuk mengakhiri seting partisi kedua kita.



Sekarang kita telah selesai membuat dua partisi utama,
yaitu partisi root(/) sebesar 8GB dan partisi swap sebesar 2,7GB
Pilih "Finish partitioning and write changes to disk" untuk menyelesaikan seting partisi.



Sebelum finishing pembuatan partisi akan muncul konfirmasi perubahan yang ada.
Pilih "Yes" untuk melanjutkan.


Loading..... pembuatan partisi.



Konfigurasi Package Manager.
Akan meminta kita memasukkan DVD selanjutnya. Tapi tahap ini bisa kita lewati.
Yes = scan DVD selanjutnya
No = kita lewati tahap ini



Konfigurasi Package Manager menggunakan network mirror.


Loading.....



Pilihan keikutsertaan pada survei penggunaan paket.



Tahap selanjutnya adalah pemilihan paket mana saja yang akan kita instal.
Gunakan tombol space untuk memilih/menghilangkan pilihan pada setiap paketnya.
Kemudian tekan tombol enter / pilih menu continue untuk melanjutkan.


Loading.... instalasi paket yang sudah dipilih.



Install GRUB (boot loader)



Pilih lokasi GRUB.
Pilih lokasi yang sudah disediakan.



Loading.... proses instalasi GRUB.



Proses instalasi telah selesai.
Pilih Continue untuk merestart PC.



Tampilan awal booting akan muncul Menu GRUB.



Debian telah terinstal dan siap untuk dikonfigurasi.
Kita bisa login menggunakan username atau root.