CROSSCOL

ISI CROSSCOL

SURYAONE multi solutions

Belajar berUsaha apa saja yang penting BERMANFAAT dan HALAL

SURYA bengkel komputer

Servis komputer/laptop dan Instalasi Jaringan. CP : 08572 555 2740

Mayta collection

Lapak SANDANGAN

DELAPAN solutions

Solusi desain dan cetak

berkualitas dan harga terjangkau

Bu Wiyarti Catering

Melayani pemesanan :

Nasi Tumpeng, Nasi Box, Arem-arem, Kue basah/kering, dll.

FAJAR - Furniture and Building Solutions

Melayani jasa :

Pembangunan/Renovasi Rumah, pembuatan furniture kayu, las listrik.

Tuesday, February 7, 2023

ROUTING STATIS

 



A. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING STATIS

Routing adalah adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah Internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. 

Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola Jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. 

Semua router menggunakan  IP address tujuan untuk mengirim paket.  Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika  routing  yang  digunakan  adalah  statis,  maka konfigurasinya  harus  dilakukan  secara manual, administrator jaringan  harus   memasukkan   atau   menghapus   rute   statis   jika   terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

B. FUNGSI ROUTING STATIS

  1. Digunakan pada jaringan cakupannya kecil (LAN) yang hanya memiliki kurang dari 5 rute. 
  2. Sebagai backup dari dymamic routing yang tiba-tiba mati. 
  3. Mentransfer informasi rute dari protokol satu ke protokol lain (routing redistribution). 

C. ATURAN-ATURAN ROUTING STATIS

Semua remote site diarahkan menuju center site. Router central site memiliki route ke semua subnet dimasing-masing remote site. 

  1. Membutuhkan informasi network destination. 
  2. Setiap destination di setting manual. 
  3. Digunakan oleh organisasi kecil. 
  4. Sebagai backup dymamic route. 
  5. Cocok digunakan di network yang memiliki bandwith lambat, misalnya dialup. 
  6. Memiliki administrative distance 0 atau 1.

D. CARA KERJA ROUTING STATIS

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian :

  • Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
  • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.

  1. Keuntungan Routing Statis:
  • Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static routing hanya mengandunginformasi yang telah dimasukkan secara manual.
  • Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router membutuhkanbroadcasts yang terus menerus.
  • Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.
  • Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
  • Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu
  • Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
  1. Kelemahan Routing Statis
  • Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
  • Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
  • Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
  • Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya).

Baca Juga : Definisi, Konsep, Pengertian, Jenis-Jenis, Prinsip, Cara Kerja dan Konfigurasi Routing

E. KONFIGURASI ROUTING STATIS

Berikut ini contoh konfigurasi routing statis menggunakan dua buah router di aplikasi Cisco Packet Tracer atau Cisco Packet Tracer Mobile :

  1. Pastikan aplikasi Cisco Packet Tracer telah terpasang dan silakan buka aplikasi tersebut.
  2. Buat topologi sesuai yang di inginkan dan tentukan IP Address yang akan dipakai, contoh :
  1. Setelah menentukan topologi dan IP Address yang akan digunakan, selanjutnya silakan lakukan konfigurasi pada setiap perangkat PC dari mulai IP Address, Subnet Mask dan Gateway.
  2. Pada Router0 silakan konfigurasi sesuai topologi dan IP Address yang telah ditentukan sebelumnya, contoh :
  1. Selanjutnya konfigurasi juga pada Router1 sesuai topologi dan IP Address yang telah ditentukan diatas, contoh :
  1. Setelah selesai mengkonfigurasi disetiap perangkat, selanjutnya melakukan konfigurasi routing statis pada Router0 dan Router1 , contoh :

Pada Router0 diatas : #ip route (isi dengan IP dan netmask yang dituju) ip yang dilalui contoh : #ip route 200.10.10.0 255.255.255.0 172.10.10.2 Kemudian Enter

Pada Router1 diatas : #ip route (isi dengan IP dan netmask yang dituju) ip yang dilalui contoh : #ip route 100.0.0.0 255.0.0.0 172.10.10.1 Kemudian Enter (dikarenakan ip yang ditujunya kelas A, maka network default nya cuman satu segmen :100.0.0.0 netmask default 255.0.0.0)

  1. Konfigurasi telah selesai selanjutnya silakan uji koneksi melalui CLI (Command-Line-Interface) atau bisa langsung Kirim Pesan.


Sumber : https://smkn1panjalu.sch.id/konsep-prinsip-dan-cara-kerja-routing-statis-administrasi-infrastruktur-jaringan-smk-tkj/

ROUTING DINAMIS

 


A. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING DINAMIS

Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.

Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.


B. CARA KERJA ROUTING DINAMIS

Cara kerja routing dinamis yaitu Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi dan juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata lain Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.

  1. Kelebihan Routing Dinamis:
  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.
  • Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
  • Cocok digunakan untuk jaringan berskala besar/luas
  • Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
  • Tidak perlu mengetahui semua network yang ada
  1. Kekurangan Routing Dinamis
  • Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui Tabel Routing setiap saat ketika ada perubahan.
  • Beban CPU Router akan naik seiring dengan table routing yang banyak.
  • Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
  • Keamanan jaringan berkurang dibanding routing static
  • Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down


C. MACAM-MACAM ROUTING DINAMIS (DYNAMIC ROUTING)

  1. RIP (Routing Information Protocol)
    Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
  1. BGP (Border Gateway Protocol)
    Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). 
  1. IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
    Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah vektor jarak routing yang interior protocol (IGP) yang dikembangkan oleh Cisco. Hal ini digunakan oleh router untuk bertukar routing yang data dalam suatu sistem otonom . IGRP adalah protokol proprietary . IGRP diciptakan pada bagian untuk mengatasi keterbatasan RIP (count hop maksimum hanya 15, dan routing tunggal metrik) bila digunakan dalam jaringan yang besar.
  1. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
    Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah lanjutan jarak-vector routing protokol yang digunakan pada jaringan komputer untuk mengotomatisasi routing yang keputusan dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada router Cisco. Fungsi parsial dari EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan diterbitkan dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016.
  1. OSPF (Open Shortest Path First)
    Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing protocol untuk Internet Protocol (IP) jaringan. Ini menggunakan link state routing yang algoritma (LSR) dan jatuh ke dalam kelompok protokol routing interior , yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). Hal ini didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 di RFC 2328 (1998) untuk IPv4 . Update untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF Versi 3 di RFC 5340 (2008).


D. KONFIGURASI ROUTING DINAMIS

Berikut ini contoh konfigurasi routing dinamis rip menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer atau Cisco Packet Tracer Mobile :

  1. Pastikan aplikasi Cisco Packet Tracer telah terpasang dan silakan buka aplikasi tersebut.
  2. Buat topologi sesuai yang di inginkan dan tentukan IP Address yang akan dipakai, contoh :

Keterangan gambar :

Alat 
-> Router     : gunakan router “Generic” pada cisco packet trace
-> Pc/Client : gunakan “PC” atau “Laptop” biasa pada cisco packet tracer

Kabel

-> Router – Router : kabel serial DTE
-> Router – PC       : kabel Crossover

Port
-> Router – Router : Port serial
-> Router – PC       : Port FastEthernet

Catatan :
Router 0 – Router 1 : Port Serial 2/0
Router 1 – Router 2 : Port Serial 3/0
Router 0, 1, 2 – PC 0, 1, 2 : Port FastEthernet 0/0

  1. Setting dahulu port fastethernet dan port serial dengan mengisi IP Address pada masing-masing port dengan menggunakan CLI pada router.

Router 0 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0            :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 1 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0            :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0            :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 2 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0            :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Keterangan :

-> Perintah #en / enable      : untuk mengaktifkan router
-> Perintah #conf t : untuk konfigurasi terminal pada router
-> Perintah #int fa        : untuk mengkonfigurasi port fast ethernet
-> Perintah #int s        : untuk mengkonfigurasi port serial
-> Perintah #ip add      : untuk menambakan alamat IP 
-> Perintah #no shutdown   : untuk menghidupkan port 
-> Perintah #ex / exit          : untuk keluar dari konfigurasi

  1. Setelah selesai setting ip address pada setiap router maka tampilanya akan seperti dibawah ini :


Titik-titik merah pada setiap port akan berubah menjadi hijau (port nyala) jika konfigurasi diatas berhasil ( perintah #no shutdown : menghidupkan port).
Selanjutnya setting IP Address pada masing-masing PC ( PC 0, 1, 2) :
IP Address : masukkan IP Address yang sekelas dengan IP Address FastEthernet (gateway) pada Router masing-masing
Subnet Mask : masukkan subnet mask kelas C jika menggunakan IP kelas C
Gateway : masukkan IP pada FastEthernet (gateway) masing-masing Router

  1. Setelah selesai setting IP Address masing-masing PC, selanjutnya sobat setting IP Route ( Dinamis/RIP) pada CLI Router atau yang biasa disebut dengan proses Routing Dinamis.

Pada tahap ini sangat diperlukan sekali ketelitian, jangan ada sedikitpun kesalahan pengisian jalur ip, karena apabila salah sedikit saja, dipastikan jaringan tidak akan saling terhubung.

Selanjutnya kita masuk pada tahap terakhir yaitu konfigurasi routing dinamis nya (RIP) :

Network  : Pada RIP diisi dengan IP FastEthernet dan Serial yang ada didalam router itu sendiri dengan host terkecil yaitu dengan 0. 

Misalnya : Di Router 0 terdapat 2 IP : 
fa0/0 : 200.168.1.1 lalu diisi dengan 200.168.1.0
s2/0  : 20.1.1.1 lalu diisi dengan 20.1.1.0

Setting IP Route Dinamis:

Router 0 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.1.0
Router(config-router)#network 20.1.1.0

Router 1 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router(config-router)#network 200.168.2.0 Router(config-router)#network 21.1.1.0

Router 2 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.3.0
Router(config-router)#network 21.1.1.0

  1. Setelah semuanya selesai sekarang kita tes dengan PING pada PC.
    Buka menu “Command Prompt” lalu ketikan perintah “ping (ip tujuan)” atau bisa langsung mencoba kirim pesan gambar amplop dari satu pc ke pc yang lainnya, sampai disini harusnya semua pc dan router sudah dapat saling terhubung. Selesai


Sumber : https://smkn1panjalu.sch.id/konsep-prinsip-cara-kerja-dan-konfigurasi-routing-dinamis-administrasi-infrastruktur-jaringan-smk-tkj/