CROSSCOL

ISI CROSSCOL

SURYAONE multi solutions

Belajar berUsaha apa saja yang penting BERMANFAAT dan HALAL

SURYA bengkel komputer

Servis komputer/laptop dan Instalasi Jaringan. CP : 08572 555 2740

Mayta collection

Lapak SANDANGAN

DELAPAN solutions

Solusi desain dan cetak

berkualitas dan harga terjangkau

Bu Wiyarti Catering

Melayani pemesanan :

Nasi Tumpeng, Nasi Box, Arem-arem, Kue basah/kering, dll.

FAJAR - Furniture and Building Solutions

Melayani jasa :

Pembangunan/Renovasi Rumah, pembuatan furniture kayu, las listrik.

Saturday, January 16, 2021

FITUR-FITUR MIKROTIK





1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP,PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.

3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.

5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.

6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.

9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5.

10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.

12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).

13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.

15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.

19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.

23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.

26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi

Manajemen Bandwidth

 


Pengertian Manajemen Bandwidth

Management Bandwith adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.

Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).

Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.

Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.



Simple Queues

Queues adalah menu pada winbox dimana kita dapat memanagement bandwith pada suatu komputer client yang sesuai dengan keinginan admin. Dimana computer client di batasi akses upload dan download ke jaringan internet.


Manajemen Bandwith pada RouterOS Mikrotik

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.


Limitasi Bandwidth Sederhana

Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.

Contoh : 

Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :

Single IP (192.168.10.2) 

Network IP (192.168.10.0/24) 

Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.

Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).



Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.

Jenis-jenis Bandwidth

 


Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :


1. Digital Bandwidth: Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.


2. Analog Bandwith: Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.




Dalam kehidupan sehari-hari, bandwidth juga dibagi dalam dua kategori, yaitu Bandwidth download dan Bandwidth upload.

1. Bandwidth Download

Adalah sebuah batas maksimal yang bisa atau Anda dapatkan saat Anda menerima data menggunakan jaringan internet.

2. Bandwidth Upload

Adalah batas kecepatan maksimal yang bisa Anda dapatkan saat Anda menerima sebuah file atau data saat menggunakan jaringan internet.

Pengertian Bandwidth

 


Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band).

Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam internet, khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu.

Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer. Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik).

Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.

Kegunaan Web Proxy



Web proxy merupakan komputer server yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya. Web proxy ini berfungsi untuk melakukan permintaan terhadap konten dari jaringan internet dan intranet.


Web proxy dapat melakukan hal-hal berikut ini:

  • Menyembunyikan alamat IP komputer
  • Mengakses situs yang diblokir oleh ISP
  • Memblokir akses ke situs sensitif atau berbahaya
  • Menyaring cookies yang tidak diinginkan
  • Meningkatkan keamanan dan privacy pengguna internet

Jenis-Jenis Proxy Server



 Ada empat jenis proxy server berdasarkan karakteristiknya, yaitu:


1. Anonymous Proxy (Proksi Anonim)

Ini adalah jenis proxy yang memberikan informasi mengenai komputer pengguna. Saat pengguna melakukan request pada sebuah website, maka website itu tidak akan mengetahui alamat IP pribadi si pengguna, hanya mengetahui IP proxy nya saja.


2. High Anonymity Proxy

Ini adalah jenis proxy yang tidak mengidentifikasikan dirinya sebagai proxy server dan tidak menyediakan alamat IP original.

Proxy ini menggunakan header REMOTE_ADDR dengan sebuah alamat IP menuju proxy server, sehingga dari pengguna akan terlihat bahwa proxy server-nya berperan sebagai klien.


3. Transparent Proxy (Proksi Transparan)

Ini adalah jenis proxy yang melanjutkan permintaan pengguna ke sumber yang diinginkan tanpa mengungkap informasi komputer si pengguna. Pada umumnya proxy jenis ini banyak dipakai pada komputer di perkantoran.


4. Reverse Proxy

Ini adalah jenis proxy yang digunakan untuk mencegah klien terhubung dengan data/ informasi sensitif. Dan ketika caching pada proxy jenis ini diaktifkan maka trafik jaringan akan menurun.


5. Forward proxy

Jenis yang paling sering digunakan. Jenis ini sebagai perantara antara sekelompok pengguna dengan internet melalui satu jalur koneksi.


6. Distorting proxy

Mirip dengan anonymous, alamat IP pengguna akan dimodifikasi menjadi sebuah alamat IP palsu saat menuju ke situs yang dituju.



Manfaat Proxy Server

 

1. Menghemat Bandwidth

Proxy server bisa dimanfaatkan untuk menghemat penggunaan bandwith dari koneksi internet user karena adanya proses caching yang menyimpan cookies dari situs-situs yang pernah dikunjungi.


2. Meningkatkan Kinerja Internet

Proxy server dapat membantu meningkatkan kinerja jaringan internet user karena adanya penghematan bandwith.


3. Memblokir Situs Tertentu

Proxy server dapat secara otomatis memblokir situs-situs yang mengandung sara atau situs yang tidak diinginkan dengan adanya fitur filtering. Sehingga dengan manfaat ini bisa menghindari karyawan membuka situs-situs terlarang melalui jaringan internet lokal perusahaan.


4. Keamanan Jaringan Komputer

Seperti yang telah disebutkan di awal artikel, proxy server dapat meningkatkan keamanan komputer dari serangan virus dan gangguan malware.

Meskipun proxy bermanfaat besar bagi keamanan jaringan komputer namun masih terdapat kekurangan penggunaan proxy. Salah satunya adalah sering terjadi kesalahpahaman terhadap suatu situs yang dianggap harus diblokir oleh server sehingga perlu dilakukan pembukaan blokir secara manual.


5. Akses Internet Lebih Cepat

Masih berhubungan dengan poin #2, proxy server dapat meningkatkan kinerja internet. Dengan begitu maka akses internet akan menjadi lebih cepat.

Fungsi Proxy Server



1. Fungsi Connection Sharing

Disini server proxy berfungsi secara teknis untuk menjadi sebuah gateaway dimana berperan untuk membatasi penggunaan jaringan lokal dan jaringan luar.

Sehingga jika jaringan komputer perusahaan menanamkan program server proxy maka dapat mengakses sambungan gateway dari jaringan lokal ke jaringan internet secara bersamaan.

 

2. Fungsi Filtering

Dalam fungsi ini, server proxy bertindak seperti Firewall sebagai media penyaringan atau filtering sebuah jaringan internet dimana setiap paket-paket data yang ditransmisikan akan discan dan difilter untuk mengurangi kegagalan.

Tujuan lainnya juga untuk melindungi jaringan lokal perusahaan dari serangan luar seperti retasan. Selain itu server proxy juga dapat membantu meminimalisir serangan virus dan malware yang merugikan.


3. Fungsi Caching

Adanya server proxy dapat menyimpan objek dan data yang pernah di search atau diminta user saat browsing menggunakan aplikasi internet. Misalnya ketika Anda melakukan pencarian pada situs tertentu maka data-data tersebut akan disimpan dalam bentuk cache.

Semua data yang diminta dan diakses akan disimpan pada proxy server. Sehingga dari fungsi ini bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi dokumen-dokumen apa saja yang sering diakses di komputer perusahaan.


4. Fungsi  Masking

Masking yang merupakan fungsi dari proxy server, yaitu menutupi atau menyembunyikan identitas pengguna, terutama alamat IP.

Cara Kerja Proxy Server


Dari pengertian proxy server kita tahu bahwa proxy server berperan sebagai penghubung komputer dengan internet, maka cara kerja program ini yakni user menggunakan layanan pada server proxy kemudian melakukan permintaan data atau file yang terdapat di internet (public server). Selanjutnya proxy akan meneruskan permintaan tersebut ke internet dengan seolah-olah server tersebutlah yang memintanya.

Jika pengguna sudah mendapatkan permintaannya proxy akan memberi respon kepada user dimana seolah dia yang menjadi public servernya. Pada intinya di sini server proxy dapat menyembunyikan identitas alamat IP seseorang atau perusahaan.


Pengertian Proxy Server


Internet merupakan hal yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Saat ini, hampir seluruh kegiatan mengandalkan internet, mulai dari sekolah, bekerja, hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga, maupun sekadar hiburan semata. Alhasil, hampir semua orang mengakses internet untuk mencari informasi apapun.

Namun, semakin banyaknya pengguna internet, maka semakin besar pula munculnya risiko terjadi kejahatan dan pencurian data di internet. Inilah mengapa peran proxy server penting untuk memberikan keamanan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai proxy server? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini.

Sebelum mengenal proxy server, kamu perlu untuk mengetahui apa itu proxy terlebih dahulu. Proxy merupakan sistem yang menengahi pengguna dan internet untuk menyembunyikan identitas asli pengguna. Jadi, data yang dikirim ke website tujuan akan menggunakan alamat IP dari proxy server.
 
Kemudian, untuk menjalankan tugas di atas, proxy membutuhkan sebuah server di mana disebut dengan proxy server. Proxy server merupakan perangkat komputer atau software atau sistem yang berfungsi untuk memproses permintaan menggunakan proxy dan bekerja sebagai perantara jaringan bagi pengguna dan server tujuan. 

Jadi, pengguna saat mengakses internet atau website tidak langsung ke website tujuan karena akan melalui server terlebih dahulu. Menggunakan proxy juga membuat aktivitas yang dilakukan menggunakan internet akan lebih aman karena informasi pengguna akan disamarkan dengan bantuan proxy tersebut.

Kehadiran proxy server juga efektif untuk digunakan sebagai gateway di mana nantinya semua koneksi yang dilakukan akan sesuai dengan setting yang ditetapkan.

Adapun proxy server biasanya digunakan untuk mengamankan jaringan yang terhubung dengan jaringan publik. Dari proxy server biasanya server diletakkan di antara aplikasi server dengan aplikasi klien di mana aplikasi klien dapat berupa web browser, klien FTP, dan lainnya. Sedangkan aplikasi server berupa server FTP dan web server.

Proxy server bisa berupa sekelompok aplikasi atau server yang memblokir layanan internet umum. Sebagai contoh, proxy HTTP memotong akses web sedangkan proxy SMTP memotong akses terhadap email.

Pengertian Proxy Server adalah suatu server komputer yang menyediakan layanan untuk meneruskan permintaan user ke server lainnya yang berada di internet. Dengan adanya proxy server maka sebuah komputer bisa dihubungkan dengan komputer lainnya melalui internet.

Pada umumnya proxy server digunakan untuk mengamankan jaringan komputer pribadi yang terhubung dengan jaringan publik. Jadi, dari proxy server tersebut maka biasanya server diletakkan di antara aplikasi server dengan aplikasi client, dimana aplikasi client berupa web browser, client FTP dan lainnya sedangkan aplikasi server berupa server FTP dan web server.

Pengertian Proxy Server menurut Alhli adalah server yang diletakkan di antara sebuah aplikasi client dan aplikasi server yang dihubungi. Aplikasi client tersebut bisa berupa browser web, client FTP, dan sebagainya. Sedangkan aplikasi server dapat berupa server web, server FTP, dan sebagainya.

Proxy Server yang berada di antara aplikasi client dan aplikasi server tersebut dapat digunakan sebagai pengendali maupun monotoring lalu-lintas paket data yang melewatinya.


Monday, January 11, 2021

Algoritma Load Balancing

 


1. Round Robin

Algoritma load balancing paling sederhana yaitu membagi beban secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain.


2. Ratio

Algoritma ini membagi beban dengan cara memberi rasio pada setiap servernya semakin besar rasio maka semakin besar juga server tersebut menangani beban.


3. Fastest

Melakukan pembagian beban dengan cara menutamakan server-server yang memiliki respon paling cepat. Server ini yang nanti akan menangani beban saat terdapat request. Jadi saat server yang sedang melakukan pengambilan data yang menyebabkan respon server tersebut menjadi lambat dan request tersebut akan di ambil oleh server lain yang memiliki respon tercepat


4. Least Connection

Melakukan pembagian berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani  oleh server. Server yang paling sedikit melayani koneksi client maka server tersebut yang akan mengambil request berikutnya dari client.

Jenis Load Balancer

 



Di bawah ini merupakan dua jenis load balancer, yaitu :


1. Software Load Balancer

load balancer jenis ini merupakan suatu software yang di pasang pada suatu pc/server dan juga software yang di install ini perlu dionfigurasi terlebih dahulu agar dapat berfungsi. Hardware dari pc/server yang digunakan dalam jenis ini akan memperngaruhi kinerja dari load balancer tersebut. Semakin tinggi hardware yang digunakan maka kinerja software load balancer ini semakin baik.


2. Hardware Load Balancer

Load balancer jenis ini merupakan hardware yang telah dibuat hanya untuk tujuan load balancing dan siap digunakan. Berikut merupakan contoh hardware load balancer yaitu cisco system catalyst, coyote point, barracuda load balancer.

Kelebihan dan Kekurangan Load Balancing

 



Kelebihan Menggunakan Load Balancing


1. Mengurangi Beban Server

Request data dari client tentu akan membuat server mengalami overload, bila terjadi overload server tersebut akan down dan tidak dapat diakses oleh client. Maka dari itu load balancing membagi beban request data dari client agar server berjalan lebih maksimal dalam menangani request data client.


2. Mempercepat Akses Layanan

Bila melakukan load balancing pada server maka layanan dari server tersebut akan lebih cepat diakses karena beban dari client ditangani oleh dua atau lebih server yang menyebabkan akses tersebut dapat ditangani tanpa memperlambat kinerja dari server.


3. Redudansi dan High-Availability (HA)

Jika terdapat 3 web server dan salah satunya mengalami kerusakan (down) maka 2 web server lain akan tetap menjaga website selalu berjalan dan dapat di akses oleh client, client tidak akan menyadari downtime apapun dari website tersebut.


4. Meminimalisir Waktu Down

Jika salah satu penyedia layanan atau server down, terdapat server lain yang menyediakan ketersediaan layannan setiap saat.



Kekurangan Menggunakan Load Balancing

  1. Biaya Pembangunan Infrastruktur Lebih Banyak. Dikarenakan diperlukan lebih dari satu link dan satu server / pemberi layanan.
  2. Jika Server Induk bermasalah maka server lain dibawahnya atau virtualnya akan bermasalah.
  3. Penempatan semua data dalam satu server akan menjadi target serangan virus, hacker, atau serangan cyber lainnya.


Fitur Load Balancer

 


1. Asymmetric load

Rasio dapat dibuat dengan menentukan koneksi yang menjadi primary yang dianggap paling baik backbonenya dan terbaik dalam path routingnya, jadi kita dapat membuat mesin untuk mencari best path determination dan routing yang terpendek dan terbaik untuk sampai ketujuan. 


2. Aktivitas berdasarkan prioritas

Disaat load jaringan sedang peek, server akan dapat membagi aktivitas berdasarkan prioritas dan ke link cadangan. 


3. Proteksi dari serangan DDoS

Karena kita dapat membuat fitur seperti SYN Cookies dan delayed-binding suatu metode di back-end server 16 pada saat terjadi proses TCP handshake pada saat terjadi serangan SYN Flood . 


4. Kompresi HTTP

Memungkinkan data untuk bisa mentransfer objek HTTP dengan dimungkinkannya penggunaan utilisasi kompresi gzip yang berada di semua web browser yang modern. 


5. TCP Buffering

Dapat membuat respon buffer dari server dan berakibat dapat memungkinkan task akses lebih cepat. 


6. HTTP Caching

Dapat menyimpan content yang static, dengan demikian request dapat di handel tanpa harus melakukan kontak ke web server diluar jaringan yang berakibat akses terasa semakin cepat. 


7. Content Filtering

Beberapa Load Balancing dapat melakukan perubahan trafik pada saat dijalankan. 


8. HTTP Security

Beberapa system Load Balancing dapat menyembunyikan HTTP error pages, menghapus identifikasi header server dari respon HTTP, dan melakukan enkripsi cookies agar user tidak dapat memanipulasinya. 


9. Priority Queuing

Berguna untuk memberikan perbedaan prioritas traffic paket. 


10. Spam Filtering

Spam istilah lainnya junk mail merupakan penyalahgunaan dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna web. Bentuk berita spam yang umum dikenal meliputi: spam surat elektronik, spam instant messaging, 17 spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari informasi web web search engine spam, spam blog, spam berita pada telepon genggam, spam forum Internet, dan lain lain. Spam ini biasanya datang bertubi- tubi tanpa diminta dan sering kali tidak dikehendaki oleh penerimanya. Beberapa contoh lain dari spam ini bisa berupa surat elektronik berisi iklan, sms pada telepon genggam, berita yang masuk dalam suatu forum newsgroup berisi promosi barang yang tidak terkait dengan aktifitas newsgroup tersebut, spamdexing yang mendominir suatu mesin pencari search engine untuk mencari popularitas bagi suatu URL tertentu, ataupun bisa berupa berita yang tak berguna dan masuk dalam suatu blog, buku tamu situs web, dan lain-lain.

Prinsip dan Cara Kerja Load Balancing

 


Adapun cara Prinsip dan Cara Kerja Load Balancing

  1. Load Balancer (perangkat yang melakukan load balancing) berada di antara Service/Layanan (website, aplikasi, database, networking maupun layanan lainnya) dengan Traffic yang menerima layanan dari luar.
  2. Load Balancing ini tidak menambah bandwidth dari sebuah server tetapi hanya membagi beban server tersebut. Load Balance ini biasa digunakan pada server yang memiliki jumlah user atau client yang melebihi kapasitas maksimum dari jumlah request yang dapat ditangani oleh server tersebut. 
  3. Dengan dua atau lebih server yang saling berbagi beban Traffic, masing-masing akan berjalan lebih cepat karena beban tidak berada pada 1 server saja. Ini berarti ada lebih banyak sumber daya untuk memenuhi permintaan layanan.
  4. Dengan Load Balancing service berjalan seimbang di beberapa server dan Jika salah satu server mempunyai masalah maka para user akan tetap bisa mengakses layanan dan tidak menyadari adanya ganguan pada server karena infrastruktur masih mempunyai server lain yang masih bekerja untuk melayani permintaan user.


Pengertian Load Balancing

 


Dalam membangun layanan baik berupa website, aplikasi, database, networking maupun layanan-layanan lain. Diperlukan jaminan bahwa layanan tersebut dapat bekerja dan tersedia dengan baik secara terus menerus agar layanan sudah dibangun dapat dihandalkan untuk digunakan dengan semestinya. Salah satu teknik untuk memberikan jaminan ini yaitu dengan membangun layanan menggunakan teknik Load Balancing. 

Pengertian mendasar, Load Balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing digunakan pada saat sebuah server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. 

Load balancing juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal. Walaupun pada penggunaan Teknik Load Balancing menggunakan 2 link yang digunakan bersama, tetapi perlu diperhatikan  bahwa load balancing tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua link bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang dan saling mendukung. 

Infrastruktur web tanpa load balancing mungkin terlihat seperti berikut:

Dalam contoh ini, user terhubung langsung ke server web, di yourdomain.com. Jika server web tunggal ini macet, user tidak lagi dapat mengakses situs web. Selain itu, jika banyak pengguna mencoba mengakses server secara bersamaan dan tidak dapat menangani beban, mereka mungkin mengalami waktu yang lambat atau mungkin tidak dapat terhubung sama sekali.

Kegagalan ini bisa dikurangi dengan memasukkan Load balancer dan setidaknya satu server web tambahan di backend. Biasanya, semua server backend akan memasok konten yang identik sehingga pengguna menerima konten yang konsisten tanpa menanggapi server mana yang meresponsnya. Tanpa server yang meresponsnya.



Pada contoh di atas, user mengakses Load balancer, yang meneruskan permintaan pengguna ke server backend, yang kemudian merespons langsung permintaan user. Dalam skenario ini, titik kegagalan sekarang adalah Load balancer itu sendiri. Hal ini dapat dikurangi dengan memperkenalkan Load balancer kedua, tapi sebelum kita membahasnya, mari jelajahi bagaimana Load balancer bekerja.

Load Balance (Metode ECMP)

 


Dengan banyaknyak metode load balance, kadang kita bingung ingin menggunakan metode yang mana. Terlebih lagi banyak metode yang hanya dengan melihat konfigurasinya saja, kita dibuat pusing. Kali ini kita akan coba tips load balance yang cukup mudah dalam hal konfigurasi dan sangat menarik untuk dicoba. Load balance dengan metode ECMP, yang merupakan improvisasi dari metode round robin load balance.  Load balance sendiri merupakan teknik untuk menggabungkan koneksi internet lebih dari satu, contoh topologi :


Kita coba bahas load balance dengan 2 koneksi internet. Setting awal sama seperti kita setting router agar router dan client dibawah router bisa terkoneksi ke internet. Karena ada dua koneksi internet, maka akan ada 2 rule NAT masquerade. 

Setelah konfigurasi standart koneksi ke internet selesai, selanjutnya kita bisa mulai setting Load balance ECMP. Caranya cukup mudah, tinggal tambahkan rule default gateway dengan dst-address = 0.0.0.0 dan gateway=ISP-A,ISPB

ECMP merupakan "persistent per-connection load balancing" atau "per-src-dst-address combination load balancing". Begitu salah satu gateway unreachable atau terputus, check-gateway akan menonaktifkan gateway tersebut dan menggunakan gateway yang masih aktif, sehingga kita bisa mendapatkan effect failover.

Jika kita memiliki line/koneksi internet yang berbeda kecepatan bandwidth, kita bisa membuat perbandingan untuk membagi beban. Misalkan kita punya bandiwdth 2 MBps dan 8 Mbps. Jika kita buat perbandingan, akan menjadi 1:4.


Dengan adanya lebih dari satu gateway, terkadang membuat masalah baru pada router, ke gateway mana router akan terkoneksi. Kasusnya adalah ketika ada paket masuk ke router (incoming) yang berasal dari luar (Internet), trafik respons dari router (outgoing) akan terkena loadbalance juga. Sehingga paket respon untuk request yang diterima dari interface WAN 1, bisa jadi dikirim melalui interface WAN 2. Untuk menghindari hal tersebut, kita perlu membuat aturan routing agar koneksi outgoing router tetap melalui interface yang sama dengan interface trafik incomingnya.

/ip firewall mangle

add chain=input in-interface=ether1-ISP-A action=mark-connection new-connection-mark=ISP-A_conn

add chain=input in-interface=ether2-ISP-B action=mark-connection new-connection-mark=ISP-B_conn

add chain=output connection-mark=ISP-A_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_ISP-A     

add chain=output connection-mark=ISP-B_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_ISP-B


/ip route

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.0.1 routing-mark=ke_ISP-A

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.0.1 routing-mark=ke_ISP-B


Permasalahan yang serng timbul adalah ketika kita melakukan setting dengan DNS salah satu ISP, maka ketika ISP tersebut down, koneksi DNS ke ISP kedua tidak berjalan. Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa gunakan open DNS, misal DNS Google 8.8.8.8.




Sumber : https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=76

Load Balance (Metode NTH)



Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang internet, banyak sekali bermunculan Internet Provider (ISP). Dan tidak bisa dipungkiri untuk saat ini kebutuhan akan internet merupakan sebuah kebutuhan yang pokok. Mulai dari akses informasi sampai jual-beli online sudah menjadi hal biasa.

Karena didorong oleh banyaknya permintaan dari masyarakat akan koneksi internet, maka banyak perusahaan internet provider berlomba-lomba memberikan layanan dan juga produk yang terbaik. Dan tak khayal saat ini banyak tawaran untuk koneksi internet dengan harga yang semakin terjangkau.

Dan bahkan mungkin diantara kita juga ada yang berlangganan service internet lebih dari satu provider. Nah, dengan multiple gateway ini cukup penting dalam sisi management sehingga koneksi internet yang kita miliki bisa berjalan secara optimal untuk masing-masing link. Salah satu metode yang paling banyak digunakan adalah dengan cara load balace. Dari load balance sendiri ada beberpa mekanisme yang bisa digunakan antara lain ECMP (Equal-Cost Multiple Path), NTH, PCC (Per-Connection Classifier).

Pada artikel sebelumnya telah kita bahas metode ECMP & PCC, dan supaya lebih lengkap kali ini kita akan membahas mengenai load balance dengan NTH.


Apa itu NTH?

NTH sendiri adalah sebuah fitur pada firewall yang digunakan sebagai penghitung (counter) dari paket data atau koneksi (packet new). Ada dua parameter utama dari NTH ini, yaitu "Every" dan "Packet".

"Every" merupakan parameter penghitung (counter) sedangkan "Packet" adalah penunjuk paket keberapa rule dari NTH ini akan dijalankan. Dengan demikian penggunaan NTH ini dilakukan denganmengaktifkan counter pada mangle, kemudian ditandai dengan 'Route-Mark'. Sehingga dengan route mark ini digunakan sebagai dasar untuk membuat policy route.


Konfigurasi NTH

Kita akan mencoba melakukan konfigurasi load balance menggunakan metode NTH. Seperti pada topologi dibawah ini, kita memiliki dua gateway untuk koneksi ke internet.


Berdasarkan mekanisme NTH, untuk topologi diatas setiap trafik/paket data yang lewat akan dibagi menjadi 1 dan 2. Kemudian untuk link ISP-A akan digunakan untuk jalur paket 1 dan link ISP-B akan digunakan untuk jalur paket 2.

Langkah, pertama kita akan buat rule mangle terlebih dahulu untuk membuat routing-mark berdasarkan parameter NTH. Masuk ke menu IP --> Firewall --> Mangle. Tambahkan rule seperti berikut.


/ip firewall mangle

add action=mark-connection chain=prerouting in-interface=ether5 new-connection-mark=conn-1 nth=2,1

add action=mark-connection chain=prerouting in-interface=ether5 new-connection-mark=conn-2 nth=2,2

add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=conn-1 new-routing-mark=jalur-1 passthrough=no

add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=conn-2 new-routing-mark=jalur-2 passthrough=no


Setelah membuat mangle, kita akan mengatur policy routing untuk menentukan jalur trafik ke masing-masing gateway.


/ip route

add distance=1 gateway=172.16.1.1 routing-mark=jalur-1

add distance=1 gateway=192.168.1.1 routing-mark=jalur-2

add distance=1 gateway=172.16.1.1,192.168.1.1


Pada routing diatas terdapat 3 default gateway. Untuk gateway baris 1 dan 2 merupakan gateway untuk trafik dari LAN di ether5, sedangkan baris ke 3 merupakan gateway untuk trafik selain dari LAN (misal, trafik local process).



Sumber : 
https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=195

Load Balance (Metode PCC)



Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.

Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi, maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.

Dengan artikel ini, kita akan membuktikan bahwa dalam penggunaan loadbalancing tidak seperti rumus matematika 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256.


Pada artikel ini kami menggunakan RB433UAH dengan kondisi sebagai berikut :

  1. Ether1 dan Ether2 terhubung pada ISP yang berbeda dengan besar bandwdith yang berbeda. ISP1 sebesar 512kbps dan ISP2 sebesar 256kbps.
  2. Kita akan menggunakan web-proxy internal dan menggunakan openDNS.
  3. Mikrotik RouterOS anda menggunakan versi 4.5  karena fitur PCC mulai dikenal pada versi 3.24.

Jika pada kondisi diatas berbeda dengan kondisi jaringan ditempat anda, maka konfigurasi yang akan kita jabarkan disini harus anda sesuaikan dengan konfigurasi untuk jaringan ditempat anda.


Konfigurasi Dasar

Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan



/ip address

add address=192.168.101.2/30 interface=ether1

add address=192.168.102.2/30 interface=ether2

add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2

/ip dns

set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220


Untuk koneksi client, kita menggunakan koneksi wireless pada wlan2 dengan range IP client 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 netmask 255.255.255.0, dimana IP 10.10.10.1 yang dipasangkan pada wlan2 berfungsi sebagai gateway dan dns server dari client. Jika anda menggunakan DNS dari salah satu isp anda, maka akan ada tambahan mangle yang akan kami berikan tanda tebal

Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS sudah benar, kita harus memasangkan default route ke masing-masing IP gateway ISP kita agar router meneruskan semua trafik yang tidak terhubung padanya ke gateway tersebut. Disini kita menggunakan fitur check-gateway berguna jika salah satu gateway kita putus, maka koneksi akan dibelokkan ke gateway lainnya.


/ip route

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 distance=1 check-gateway=ping

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 distance=2 check-gateway=ping


Untuk pengaturan Access Point sehingga PC client dapat terhubung dengan wireless kita, kita menggunakan perintah


/interface wireless

set wlan2 mode=ap-bridge band=2.4ghz-b/g ssid=Mikrotik disabled=no


Agar pc client dapat melakukan koneksi ke internet, kita juga harus merubah IP privat client ke IP publik yang ada di interface publik kita yaitu ether1 dan ether2.


/ip firewall nat

add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1

add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2


Sampai langkah ini, router dan pc client sudah dapat melakukan koneksi internet. Lakukan ping baik dari router ataupun pc client ke internet. Jika belum berhasil, cek sekali lagi konfigurasi anda.



Webproxy Internal

Pada routerboard tertentu, seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800 dan RB1100 mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan. Pada contoh berikut, kita akan menggunakan usb flashdisk yang dipasangkan pada slot USB. Untuk pertama kali pemasangan, storage tambahan ini akan terbaca statusnya invalid di /system store. Agar dapat digunakan sebagai media penyimpan cache, maka storage harus diformat dahulu dan diaktifkan Nantinya kita tinggal mengaktifkan webproxy dan set cache-on-disk=yes untuk menggunakan media storage kita. Jangan lupa untuk membelokkan trafik HTTP (tcp port 80) kedalam webproxy kita.


/store disk format-drive usb1

/store

add disk=usb1 name=cache-usb type=web-proxy

activate cache-usb


/ip proxy

set cache-on-disk=yes enabled=yes max-cache-size=200000KiB port=8080


/ip firewall nat

add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 in-interface=wlan2 action=redirect to-ports=8080



Pengaturan Mangle

Pada loadbalancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan  pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik loadbalancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway..

Sebelum membuat mangle loadbalance, untuk mencegah terjadinya loop routing pada trafik, maka semua trafik client yang menuju network yang terhubung langsung dengan router, harus kita bypass dari loadbalancing. Kita bisa membuat daftar IP yang masih dalam satu network router dan  memasang mangle pertama kali sebagai berikut


/ip firewall address-list

add address=192.168.101.0/30 list=lokal

add address=192.168.102.0/30 list=lokal

add address=10.10.10.0/24 list=lokal


/ip firewall mangle

add action=accept chain=prerouting dst-address-list=lokal in-interface=wlan2 comment="trafik lokal"

add action=accept chain=output dst-address-list=lokal


Pada kasus tertentu, trafik pertama bisa berasal dari Internet, seperti penggunaan remote winbox atau telnet dari internet dan sebagainya, oleh karena itu kita juga memerlukan mark-connection untuk menandai trafik tersebut agar trafik baliknya juga bisa melewati interface dimana trafik itu masuk


/ip firewall mangle

add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes comment="trafik dari isp1"

add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes comment="trafik dari isp2"


Umumnya, sebuah ISP akan membatasi akses DNS servernya dari IP yang hanya dikenalnya, jadi jika anda menggunakan DNS dari salah satu ISP anda, anda harus menambahkan mangle agar trafik DNS tersebut melalui gateway ISP yang bersangkutan bukan melalui gateway ISP lainnya. Disini kami berikan mangle DNS ISP1 yang melalui gateway ISP1. Jika anda menggunakan publik DNS independent, seperti opendns, anda tidak memerlukan mangle dibawah ini.

/ip firewall mangle

add action=mark-connection chain=output comment=dns dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=tcp comment="trafik DNS citra.net.id"

add action=mark-connection chain=output dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=udp

add action=mark-routing chain=output connection-mark=dns new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no


Karena kita menggunakan webproxy pada router, maka trafik yang perlu kita loadbalance ada 2 jenis. Yang pertama adalah trafik dari client menuju internet (non HTTP), dan trafik dari webproxy menuju internet. Agar lebih terstruktur dan mudah dalam pembacaannya, kita akan menggunakan custom-chain sebagai berikut :

/ip firewall mangle

add action=jump chain=prerouting comment="lompat ke client-lb" connection-mark=no-mark in-interface=wlan2 jump-target=client-lb

add action=jump chain=output comment="lompat ke lb-proxy" connection-mark=no-mark out-interface=!wlan2 jump-target=lb-proxy


Pada mangle diatas, untuk trafik loadbalance client pastikan parameter in-interface adalah interface yang terhubung dengan client, dan untuk trafik loadbalance webproxy, kita menggunakan chain output dengan parameter out-interface yang bukan terhubung ke interface client. Setelah custom chain untuk loadbalancing dibuat, kita bisa membuat mangle di custom chain tersebut sebagai berikut


/ip firewall mangle

add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment="awal loadbalancing klien"

add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1

add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2

add action=return chain=client-lb comment="akhir dari loadbalancing"


/ip firewall mangle

add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment="awal load balancing proxy"

add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1

add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2

add action=return chain=lb-proxy comment="akhir dari loadbalancing"


Untuk contoh diatas, pada loadbalancing client dan webproxy menggunakan parameter pemisahan trafik pcc yang sama, yaitu both-address, sehingga router akan mengingat-ingat berdasarkan src-address dan dst-address dari sebuah koneksi. Karena trafik ISP kita yang berbeda (512kbps dan 256kbps), kita membagi beban trafiknya menjadi 3 bagian. 2 bagian pertama akan melewati gateway ISP1, dan 1 bagian terakhir akan melewati gateway ISP2. Jika masing-masing trafik dari client dan proxy sudah ditandai, langkah berikutnya kita tinggal membuat mangle mark-route yang akan digunakan dalam proses routing nantinya


/ip firewall mangle

add action=jump chain=prerouting comment="marking route client" connection-mark=!no-mark in-interface=wlan2 jump-target=route-client

add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no

add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no

add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no

add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no

add action=return chain=route-client disabled=no


/ip firewall mangle

add action=mark-routing chain=output comment="marking route proxy" connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 out-interface=!wlan2 passthrough=no

add action=mark-routing chain=output connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 out-interface=!wlan2 passthrough=no



Pengaturan Routing

Pengaturan mangle diatas tidak akan berguna jika anda belum membuat routing berdasar mark-route yang sudah kita buat. Disini kita juga akan membuat routing backup, sehingga apabila sebuah gateway terputus, maka semua koneksi akan melewati gateway yang masing terhubung

/ip route

add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=1

add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=2

add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=1

add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=2



Pengujian

Dari hasil pengujian kami, didapatkan sebagai berikut


Dari gambar terlihat, bahwa hanya dengan melakukan 1 file download (1 koneksi), kita hanya mendapatkan speed 56kBps (448kbps) karena pada saat itu melewati gateway ISP1, sedangkan jika kita mendownload file (membuka koneksi baru) lagi pada web lain, akan mendapatkan 30kBps (240kbps). Dari pengujian ini terlihat dapat disimpulkan bahwa

512kbps + 256kbps ≠ 768kbps


Catatan :

  • Loadbalancing menggunakan teknik pcc ini akan berjalan efektif dan mendekati seimbang jika semakin banyak koneksi (dari client) yang terjadi.
  • Gunakan ISP yang memiliki bandwith FIX bukan Share untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
  • Load Balance menggunakan PCC ini bukan selamanya dan sepenuhnya sebuah solusi yang pasti berhasil baik di semua jenis network, karena proses penyeimbangan dari traffic adalah berdasarkan logika probabilitas.  



Source : https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=34

By: Pujo Dewobroto (Mikrotik.co.id)