Jika membicarakan terkait cara kerja algoritmanya, load balancing memiliki beberapa prosedur dalam mengoperasikan sistem pembagian beban trafik, di antaranya:
1. Round Robin
Round robin merupakan cara kerja load balancing paling sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menyalurkan beban secara berurutan dari server satu ke server lainnya, sehingga menciptakan sistem putaran atau rotasi.
Misalkan, jika perusahaan kamu mempunyai tiga server, maka permintaan pelanggan pertama akan disalurkan ke server satu terlebih dahulu. Lalu, permintaan kedua diberikan pada server dua, dan begitu seterusnya.
2. Ratio
Seperti namanya, metode ini memungkinkan pendistribusian beban server berdasar atas jumlah rasio yang ada pada server terkait. Sehingga, semakin besar rasio milik suatu server, maka semakin banyak pula penyaluran beban terhadap server tersebut.
3. IP Hash
Ada pula metode IP Hash, dimana penyaluran permintaan akses ke suatu server ditentukan berdasar data terkait incoming packet atau IP, mulai dari port number, alamat IP destinasi, domain, atau URL. Bisa dibilang, IP tersebutlah yang menentukan ke server mana permintaan data tersebut diberikan.
4. Least Connection
Metode lainnya dari load balancing adalah least connection, yaitu penyaluran beban trafik berdasar server dengan jumlah koneksi paling sedikit dari seluruh server yang ada. Artinya, metode least connection akan membaca beban setiap server guna menghindari overload.
5. Least Bandwidth
Selain itu, ada juga metode least bandwidth, yakni pendistribusian beban trafik berdasar server dengan jumlah jaringan paling kecil pada ukuran megabit per detik (Mbps). Dalam hal ini, load balancer akan menyalurkan permintaan pelanggan ke server yang memiliki trafik Mbps terendah.
6. Fastest Response Time
Metode terakhir dari load balancing adalah fastest response time. Pada sistem ini, load balancer akan membagikan trafik kepada suatu server dengan jaringan paling cepat dalam menanggapi permintaan perangkat.
Sumber :
https://www.jagoanhosting.com/blog/load-balancing-adalah/