CARA MENGHILANGKAN EMBUN DI JAM TANGAN

Jam tangan anda berembun?

Penyebab jam tangan berembun adalah adanya air yang masuk ke dalam jam dan terjebak di sana. Jika tidak parah, embun dapat menghilang dengan sendirinya. Tapi, jika embunnya tak mau kering dan dan tidak hilang dengan sendirinya, bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat jam tangan Anda. 

Penyebab Jam Tangan Berembun

1. Kehujanan

Penyebab jam berembun yang pertama adalah karena kehujanan. Kita tinggal di negara tropis yang hanya punya dua musim, yaitu kemarau dan penghujan saja. Saat hari sedang hujan terus, tidak menutup kemungkinan jam tangan Anda ikut terkena basah dari cipratan air hujan. Jika dibiarkan terus menerus, jam tangan Anda bisa jadi berembun. Apalagi jika Anda pengendara kendaraan roda dua dan nekat menggunakan jam tangan ketika sedang turun hujan. 

2. Kepanasan

Embun di dalam jam tangan tercipta karena adanya uap air yang masuk dan terperangkap, tidak bisa keluar lagi. Itulah mengapa kehujanan atau mungkin juga kedinginan merupakan faktor utama terjadinya embun di jam tangan. Tapi, embun bisa muncul juga karena adanya perbedaan suhu antara suhu jam dan suhu udara luar. Jika biasanya jam tangan Anda berada dalam suhu cenderung dingin, lalu Anda pergi ke tempat yang panas, bisa saja embun terbentuk di dalam jam tangan dan menempel di kacanya. Jadi, selain karena kedinginan dan kehujanan, kepanasan juga bisa menjadi faktor penyebab jam tangan berembun. 

3. Terendam 

Penyebab jam berembun yang selanjutnya adalah karena terendam air. Jika jam tangan Anda tidak memiliki tanda water resistant, jangan sekali-kali Anda menggunakan jam tangan tersebut di dalam air. Water resistant adalah label yang dituliskan pada bagian belakang jam tangan, menandakan kalau jam tangan Anda dibuat dari bahan-bahan anti air, sehingga Anda bisa menggunakan jam tangan tersebut dalam keadaan basah-basahan sekalipun. Walaupun begitu, biasanya setiap merk dan tipe jam tangan water resistant punya kekuatan yang berbeda-beda. Ada yang hanya kuat 4 jam, 8 jam, 10 jam, dan sebagainya. Jika Anda terlalu lama membiarkan jam tangan di dalam air, bisa saja nantinya akan ada embun yang terjebak di dalam jam tangan Anda.

Cara Menghilangkan Embun di Jam Tangan

1. Jemur

Cara menghilangkan embun di jam tangan yang pertama adalah dengan menjemurnya. Maksud menjemur di sini bukan seperti menjemur pakaian, ya. Jadi Anda hanya perlu menyimpan jam tangan yang berembun di area terbuka yang sirkulasi udaranya bagus dan terkena sinar matahari juga. Anda bisa juga menyimpan jam tangan yang kena air di dekat perapian, belakang kulkas, di taman belakang rumah, dan tempat hangat lainnya. Cuaca hangat dan udara yang mengalir akan menguapkan embun yang terjebak di dalam jam. 

2. Bongkar Jam 

Cara menghilangkan embun di jam tangan yang selanjutnya adalah dengan membongkar jam. Biasanya bagian belakang jam terdapat beberapa skrup kecil. Anda tinggal membukanya menggunakan obeng yang cocok dan jemurlah jam Anda. 

3. Buka Kaca Selain membongkar bagian belakang jam, 

Anda bisa juga membuka kaca jam tangan buram supaya uap lebih cepat kering. Anda bisa mengelap bagian dalam jam menggunakan kapas atau kain jika air yang ada di dalam jam terlalu banyak. 

4. Bungkus dengan Handuk

Ketika hari sedang hujan terus menerus, tentunya Anda tidak akan bisa menjemur jam yang ada uapnya. Nah, jika begitu, Anda bisa membungkus jam tangan yang berembun terus dengan handuk. Letakkan bagian belakang jam menghadap ke bawah. Simpan handuk di udara terbuka (kalau bisa di tempat yang akan terkena sinar matahari). 

5. Hair Dryer

Anda dapat memanfaatkannya sebagai cara menghilangkan embun di jam tangan. Atur hair dryer dalam tingkat panas paling rendah. Lalu, mulai keringkan jam tangan Anda. Jangan biarkan hair dryer terlalu dekat dengan jam, setidaknya berikan jarak 15 cm.

6. Beras 

Anda mungkin sering mendengar saran kalau handphone tercelup ke air, maka simpan saja di tempat beras. Ternyata hal itu berlaku juga untuk jam tangan berembun. Beras dapat menyerap air dengan baik. Makanya, uap pada jam tangan pun dapat hilang tanpa membukanya (casing dan kaca jam) terlebih dahulu. 

7. Sinari dengan Lampu 

Cara menghilangkan embun di jam tangan yang selanjutnya adalah dengan menjemur jam di bawah lampu. Anda bisa menggunakan lampu meja atau pun bohlam. Sinari jam hingga embun di dalamnya menghilang. 

8. Laptop 

Laptop atau komputer sering panas kalau fan-nya tidak berfungsi dengan baik. Selalu ada titik cerah dibalik musibah. Anda bisa memanfaatkan panas dari laptop atau komputer Anda untuk menghangatkan jam tangan supaya embunnya menghilang. Cara yang satu ini memang cenderung lebih lama daripada cara-cara lainnya di atas. Tapi, kalau keadaannya tidak urgent, Anda bisa menaruh jam tangan di samping laptop sambil Anda bekerja. 

9. Lilin

Cara menghilangkan embun di jam tangan yang selanjutnya adalah dengan menggunakan lilin. Lebih baik Anda menggunakan lilin yang sudah pendek atau yang ukurannya memang pendek. Nyalakan lilin, lalu taruh jam tangan yang berembun di dekat lilin tersebut. Mungkin Anda akan memerlukan beberapa batang lilin karena cara ini agak memakan waktu untuk benar-benar menghilangkan embun dari jam tangan. 

10. Silica Gel 

Desiccant atau yang lebih dikenal dengan nama silica gel merupakan cara menghilangkan embun di jam tangan yang terakhir. Silica gel berfungsi untuk menyerap lembab agar kondisi barang atau makanan tetap terjaga. Nah, Anda bisa menggunakan silica gel untuk meresap lembab penghasil embun dari jam tangan Anda. Cara menggunakannya, pertama-tama siapkan 1 – 2 kemasan silica gel, Anda bisa menggunakan silica gel bekas tas, makanan, atau pun bekas barang lainnya. Setelah itu, siapkan toples yang ada tutupnya. Masukkan silica gel dan jam tangan ke dalam toples, lalu tutup rapat-rapat. Biarkan semalaman, lalu lihat hasilnya esok hari. 

sumber ini: https://bacaterus.com/cara-menghilangkan-embun-di-jam-tangan/

Read More

TEKNIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai ke­mampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kom­ petensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, an­tara lain penilaian praktek, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai de­ngan karakteristik KD pada KI-4.

Berikut ini adalah uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian keterampilan tersebut.

a. Penilaian Praktek

Penilaian praktek adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan demi­kian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktek adalah kualitas proses menger­jakan/melakukan suatu tugas.

Penilaian praktek bertujuan untuk menilai kemampuan peserta didik mende­monstrasikan keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan. Penilaian praktek lebih otentik dari pada penilaian paper and pencil karena bentuk-ben­tuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Contoh penilaian praktek adalah membaca karya sastra, membacakan pidato (reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan peralatan laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

b. Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi pro­ses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang dihasilkan.

Penilaian produk bertujuan untuk

menilai keterampilan peserta didik da­lam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pem­belajaran di kelas;

menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan menilai kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.

Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan, meng­aransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

c. Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan pe­serta didik dalam mempraktekkan pengetahuannya melalui penyelesaian su­atu proyek­ dalam periode / waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk menilai satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pe­ngumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.

Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keteram­pilan peserta didik dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis pro­jek. Dalam konteks ini peserta didik dapat menunjukkan pengalaman dan pe­ngetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam be­kerja sendiri atau kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visua dis­play atau laporan tertulis.

Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis keane­karagaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah segar, membuat gerak tari berdasarkan level dan pola latih sesuai iringan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan sebagainya.

d. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan teknik lain untuk melakukan penilaian terha­ dap aspek keterampilan. Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik. 

Read More